“Mengertikah Engkau?”

“Mengertikah Engkau?”

by Pdt Marietta Simanjuntak

Setetes air bening jatuh di pangkuanku,
kala ku sebut namamu,
Dalam tekungan lututku padaNya.

Terbata hatiku berkisah tentang gundah,
kala ku pasrahkan tiap waktu yang terlewati.
Lirih ku bertanya,“Tuhan, mengertikah dia tentang rasaku?”

Sejauh kaki melangkah menyusuri tiap jalan yang terbentang di depan mata,
Sekeras raga ini berjuang demi tiap kesempatan yang diberi dalam genggaman,
Ingatan padamu tetap tak dapat dihapus,
Kau...begitu nyata dalam pelupuk mata & di setiap denyutan nadi.

Seperti meregang nyawa kala teringat harus melepasmu,
Sesak menerpa menahan isak yang membungkah di dada,
Tiap jejak terlukis dengan warna kepiluan,
Tiap senandung berkumandang dengan nada-nada keperihan,
Mengertikah engkau akan rasa ini?

Seperti menghapus paksa tiap goresan di tiap lembaran yang berkisah,
Agar tak pernah ada cerita tentang dirimu di detak waktu yang telah terlewati,
Seperti menyapa orang asing di tiap bincang yang tercipta,
Agar tak pernah ada ikatan denganmu di tiap tutur kata yang terucap,
Tapi... Jejakmu tetap nyata di tiap hamparan cerita hidupku,

Namamu tetap tertera di tiap kata yang terurai dari bibirku,
Mengertikah engkau akan rasa ini?
Senyum mengembang kala tangan mengenggam,
Kesedihan sirna kala langkah beriring,
Kepala ditegakkan kala penerimaan memberi arti,
Kepahitan dimaniskan kala topangan membangkitkan hidup,
Ambisi lenyap kala kesahajaan menyentuh hati
Mengertikah engkau dengan rasa ini?

Kini...cerita kehidupan harus tercipta tanpa dirimu di tiap babaknya,
Betapa amat berbeda rasanya.
Ingin ku hentikan waktu yang berdetak,
Ingin ku tangkap gelindingan masa yang semakin menjauh,
Ingin ku tahan pertukaran zaman yang kian kontras,
Agar...kau tak pernah pergi.
Mengertikah engkau dengan rasa ini?