inginnya hatiku

Segaris senyum terlukis ketika bayangmu berkelebat di mataku,
Secercah asa tertulis tiap kali ingatan akan dirimu menyapa,
Seuntai doa terucap kala hati menyebut namamu,
Hmm betapa kau telah menjadi bagian dari hidupku:-)

Duduk diam mencipta syair & lirik,
Tentang cerita kita,
Bersenandung riang dengan harmonisasi nada-nada yang meneduhkan sukma,
Menari gemulai dengan tiap gerakan yang melambungkan angan,
Hey...betapa memilikimu membuat hidup menjadi indah.

Kringggggg...
Bunyi alarm menghempaskan diri pada kenyataan,
Tentang betapa “hidupnya engkau” bahkan dalam tiap angan,
Karena ternyata aku hanya sedang melukis mimpi,
Tentang tiap perjalanan bersamamu hingga senja tiba,
Sebab...ternyata hanya ilusi:-(

Waktu takkan pernah dapat ku hentikan,
Kenyataan takkan pernah dapat ku ubah,
Impian takkan pernah bisa kugenggam selamanya,
Sebab selamanya “perubahan itu abadi”
Entah aku mampu menerima pun menghadapinya,
Segalanya takkan pernah “sama” lagi.

Inginnya hatiku,
Di rentang waktu yang tersisa mendengar hatimu,
Menikmati kesungguhan & ketulusan di tatapan matamu seperti yang selama ini kutemukan,
Merasakan keberartian diri bagimu,
lebih dari yang lain,
Agar ketika saatnya berpaling,
Diri kuat berdiri di atas kaki ini.

Inginnya hatiku,
Mengenggam erat tiap bayangmu,
Dan membawanya di tiap jejak kaki,
Agar kepalaku dapat tegak menatap dunia.

Inginnya hatiku,
Apakah kau mengetahuinya?

^tergores karena sebuah hati^
Cemangat & Uhuy:-)